Laman
SELAMAT DATANG DI BLOG SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA PANGKALPINANG
menu
Minggu, 10 Oktober 2010
PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM ) SKB KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2010
Keaksaraan Usaha Mandiri merupakan kelanjutan dari program keaksaraan fungsional yang didalamnya lebih diprioritaskan pada keterampilan. Warga Belajar tidak hanya bisa menulis,membaca, berhitung, mendengar, berbicara menggunakan bahasa Indonesia secara fasih, Warga Belajar dibekali juga pengetahuan agama.
Penyelenggaraan KUM berlokasi di daerah Tuatunu Kecamatan Gerunggang, bertempat dirumah warga. Banyaknya warga belajar berjumlah 30 orang, yang terdiri dari 3 kelompok dengan usia rata-rata dari warga belajar tersebut 20-45 tahun dengan jumlah tutor 3 orang. Kegiatan KUM dilaksanakan 2 hari dalam seminggu, yaitu pada hari senin dan Jumat. Pembelajaran dimulai jam 16.00 – 18.00.
Secara garis besar kegiatan KUM ini warga yang mengikuti KUM, harus mengikuti Keaksaraan Fungsional terlebih dahulu kemudian baru mengikuti KUM, setelah tuntas melaksanakan KUM Warga Belajar baru mendapatkan izajah berbentuk SUKMA (Surat Keterangan Melek Aksara).
Kegiatan Usaha Mandiri ini, lebih memprioritaskan kegiatan yang berbentuk keterampilan. Daerah Tuatunu merupakan daerah pertanian,dimana mayoritas masyarakat kebanyakan bertani. Di lihat dari segi itu maka keterampilan yang diberikan yang menggunakan bahan yang ada di daerah Tuatunu. Untuk kegiatan KUM tahun 2010 ini, keterampilan yang dilaksanakan adalah “pembuatan atap bangunan dari bahan Rumbia” , “pembuatan piring dari rotan” dan “pembuatan kue “. Bahan baku tersebut mudah didapatkan di daerah Tuatunu.
Tujuan dari keterampilan pembuatan atap, dari rumbia adalah memanfaatkan hasil alam yang banyak ditemui di daerah tuatunu, yang selama ini kurang di manfaatkan secara maksimal. Disamping keterampilan pembuatan atap dari rumbia, keterampilan yang kedua di laksanakan yaitu pembuatan piring dari bahan rotan, di mana bahan rotan tersebut banyak di temui di sekitar daerah warga. Pembuatan piring tersebut selain mudah untuk dipasarkan, ada pembelajarannya juga, warga bisa belajar menganyam, belajar kerapian, sehingga tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi bisa di pasarkan, dengan tujuan menambah penghasilan keluarga. Sehingga program belajar 9 tahun dapat tercapai, di samping memberantas buta aksara juga membantu masyarakat dari kemiskinan.
Pada awalnya untuk mengajak masyarakat yang buta huruf untuk ikut program ini sangatlah susah .Tetapi dengan pendekatan ke tokoh tokoh adat dan tokoh tokoh agama, agar tokoh tokoh tersebut ikut mensosialisasikan kegunaan dan pentingnya dari program tersebut buat masyarakat yang buta huruf akhirnya bisa berjalan lancar .
http://skbpangkalpinang.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar