SELAMAT DATANG DI BLOG SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA PANGKALPINANG



menu

Kamis, 21 Oktober 2010

PROGRAM WORKSHOP DAN DIKLAT
















SKB Pangkalpinang mengadakan

1.workshop kesetaraan tanggal 30-31 Oktober 2010.Materi Workshop pengembangan kurikulium KTSP contac person ANDI 085643259014

2.Workshop PAUD tanggal 6-7 November 2010. Materi workshop Pengembangan kurirulum PAUD Contac person Tefrino 0818609453

3. Pendidikan dan latihan (DIKLAT ) PAUD tanggal 12 -14 November 2010 materi pengembangan kurikulum PAUD Contac Person Sarina 081367674833

Acara pembukaan kegiatan dilaksanakan tanggal 29 Oktober jam 13.30 dan seluruh peserta wajib hadir.

Khusus Pendidik PAUD yang belum mendapat kan undangan dan berkeinginan untuk ikut serta sebegai peserta worshop dapat menghubungi kami di telp 0717 423881.

Minggu, 10 Oktober 2010

PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM ) SKB KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2010




Keaksaraan Usaha Mandiri merupakan kelanjutan dari program keaksaraan fungsional yang didalamnya lebih diprioritaskan pada keterampilan. Warga Belajar tidak hanya bisa menulis,membaca, berhitung, mendengar, berbicara menggunakan bahasa Indonesia secara fasih, Warga Belajar dibekali juga pengetahuan agama.
Penyelenggaraan KUM berlokasi di daerah Tuatunu Kecamatan Gerunggang, bertempat dirumah warga. Banyaknya warga belajar berjumlah 30 orang, yang terdiri dari 3 kelompok dengan usia rata-rata dari warga belajar tersebut 20-45 tahun dengan jumlah tutor 3 orang. Kegiatan KUM dilaksanakan 2 hari dalam seminggu, yaitu pada hari senin dan Jumat. Pembelajaran dimulai jam 16.00 – 18.00.
Secara garis besar kegiatan KUM ini warga yang mengikuti KUM, harus mengikuti Keaksaraan Fungsional terlebih dahulu kemudian baru mengikuti KUM, setelah tuntas melaksanakan KUM Warga Belajar baru mendapatkan izajah berbentuk SUKMA (Surat Keterangan Melek Aksara).
Kegiatan Usaha Mandiri ini, lebih memprioritaskan kegiatan yang berbentuk keterampilan. Daerah Tuatunu merupakan daerah pertanian,dimana mayoritas masyarakat kebanyakan bertani. Di lihat dari segi itu maka keterampilan yang diberikan yang menggunakan bahan yang ada di daerah Tuatunu. Untuk kegiatan KUM tahun 2010 ini, keterampilan yang dilaksanakan adalah “pembuatan atap bangunan dari bahan Rumbia” , “pembuatan piring dari rotan” dan “pembuatan kue “. Bahan baku tersebut mudah didapatkan di daerah Tuatunu.
Tujuan dari keterampilan pembuatan atap, dari rumbia adalah memanfaatkan hasil alam yang banyak ditemui di daerah tuatunu, yang selama ini kurang di manfaatkan secara maksimal. Disamping keterampilan pembuatan atap dari rumbia, keterampilan yang kedua di laksanakan yaitu pembuatan piring dari bahan rotan, di mana bahan rotan tersebut banyak di temui di sekitar daerah warga. Pembuatan piring tersebut selain mudah untuk dipasarkan, ada pembelajarannya juga, warga bisa belajar menganyam, belajar kerapian, sehingga tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi bisa di pasarkan, dengan tujuan menambah penghasilan keluarga. Sehingga program belajar 9 tahun dapat tercapai, di samping memberantas buta aksara juga membantu masyarakat dari kemiskinan.
Pada awalnya untuk mengajak masyarakat yang buta huruf untuk ikut program ini sangatlah susah .Tetapi dengan pendekatan ke tokoh tokoh adat dan tokoh tokoh agama, agar tokoh tokoh tersebut ikut mensosialisasikan kegunaan dan pentingnya dari program tersebut buat masyarakat yang buta huruf akhirnya bisa berjalan lancar .
http://skbpangkalpinang.blogspot.com

2. Pembelajaran PAUD Melalui Metode Budaya Nganggung



a. Aspek-aspek Kecerdasan Anak.
Pembelajaran PAUD dengan motode Budaya Nganggung merupakan salah satu cara dalam meransang atau mengembangkan kecerdasan anak usia dini.
Aspek-aspek 9 kecerdasan anak usia dini antara lain :
1) Kecerdasan Linguistik
2) Kecerdasan Logika Matematika.
3) Kecerdasan Visual Spasial
4) Kecerdasan Musikal
5) Kecerdasan Kinestetik
6) Kecerdasan Naturalis atau mencintai keindahan alam
7) Kecerdasan Interpersonal atau kemampuan melakukan hubungan antar manusia.
8) Kecerdasan Intrapersonal atau kemampuan memahami diri sendiri
9) Kecerdasan Spritual atau kemanpuan mengenal dan mencintai Tuhan
b. Program Pembelajaran PAUD Berbasis Budaya Nganggung .
Program kegiatan belajar Pendidikan Anak Usia Dini dengan pendekatan pembelajaranan berbasis budaya Nganggung merupakan materi pembelajaran yang berkenaan dengan aspek- aspek yang dapat dikembangkan melalui metode pembelajaran berbasis budaya nganggung yang direncanakan dalam kegiatan membimbing, mengarahkan dan merangsang perkembangan 9 kemampuan/kecerdasan yang dimiliki setiap anak untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan dalam upaya pembentukan perilaku dan kemampuan dasar yang harus dimiliki anak.
Garis- garis Besar Program Kegiatan Belajar (GBPKB) Pendididikan Anak Usia Dini dibagi dalam 2 bidang pengembangan yang utuh mencakup :
1) Program Kegiatan Belajar dalam Mengembangkan Pembentukan Perilaku
Program kegiatan ini merupakan kegiatan yang harus dilakukan secara terus menerus dalam setiap kegiatan maupun dalam kehidupan sehari- hari anak, sehingga anak menjadi terbiasa dengan prilaku yang baik.
Program kegiatan ini meliputi aspek- aspek pengembangan :
b) Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama
Melalui program ini diharapkan dapat menumbuhkan ketakwaan anak terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan sikap mental serta perilaku yang berdasarkan pada moral dan nilai-nilai agama.
c) Pengembangan Sosial Emosional
Melalui program pengembangan ini diharapkan akan anak akan dapat mengendalikan emosinya secara wajar dengan tingkat kemampuannya dan dapat bersosialisasi dengan teman sebaya maupun orang dewasa.
Dalam bidang pengembangan ini kompetensi dasar yang diharapkan dicapai oleh anak adalah :
- Anak mampu mengucapkan bacaan do’a dan lagu- lagu keagamaan, menirukan gerakan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing dan mengikuti aturan-aturan yang dilandasi moral yang berlaku.


2) Program Kegiatan Dalam Pengembangan Kemampuan Dasar
Program pengembangan ini merupakan program kegiatan inti atau materi yang sudah disiapkan pendidk untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan, pengetahuan, krativitas, daya pikir anak yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak yang meliputi aspek-aspek :
a) Pengembangan Bahasa
Melalui pengembangan ini diharapkan anak dapat menyimak/ mendengarkan, mengerti dana melaksanakan perintah, dapat berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan simbol- simbol yang melambangkannya.
b) Pengembangan Kognitif
Merangsang pengetahuan, daya pikir, daya cipta (kreativitas) dalam menerima pelajaran dan membantu anak menemukan alternatif pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan logika, matematik, konsep waktu dan mempersiapkan kemampuan berfikir teliti.
c) Pengembangan Fisik/ Motorik
Merangsang atau melatih otot- otot besar dan halus melalui gerakan olahraga, dan sensori motorik, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh, meningkatkan keterampilan tubuh, serta cara hidup sehat sehingga menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat dan kuat.
d) Pengembangan Seni
Mengembangkan daya cipta berdasarkan hasil imajinasi, dan mengembangkan kepekaan dan menghasilkan karya yang kreatif serta dapat menghargai hasil karya orang lain.
http://skbpangkalpinang.blogspot.com

Rabu, 06 Oktober 2010

1. Faktor- Faktor Penyebab Punahnya Budaya Nganggung dan Upaya- upaya Melestariakannya



Budaya nganggung adalah tradisi masyarakat Bangka Belitung membawa makanan yang ditempatkan didalam dulang yang ditutupi tudung saji menuju kemesjid atau langgar untuk kemudian disantap bersama sama ( Ibrahim Bintang M, 2002).

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi hilangnya budaya Nganggung
1) kurang dikenalkannya budaya Ngangung oleh masyarakat perkotaan terutama anak.
2) Banyak orang beranggapan bahwa budaya lokal itu hanya suatu budaya kuno.
3) Perkembangan budaya asing sangat mempengaruhi kebudayaan sehingga terjadilah pergeseran atau perubahan budaya, dimana anak-anak lebih mengenal budaya luar dibanding dengan budaya lokal.
b. Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam melestarikan budaya Nganggung antara lain :
1) Memperkenalkan kembali budaya Nganggung di masyarakat, terutama kepada anak- anak dengan demikian kita berperan melestarikan budaya lokal.
2) Memodifikasikan budaya Nganggung pada kegiatan pendidikan makan dan kegiatan inti (pembelajaran di sentra) yang dapat mengembangkan kecerdasan dan menanamkan nilai positif pada anak dan juga dapat menanamkan nilai kekeluargaan, gotong royong dan toleransi yang merupakan nilai budaya bangsa Indonesia yang perlu kita lestarikan
3) Mengajak masyarakat maupun pendidik untuk menggangkat kembali budaya lokal” Nganggung”. Karena kita beada di lingkungan pendidikan, kita dapat menerapkan budaya Nganggung ini dilingkungan sekolah masing- masing.(http://skbpangkalpinang.blogspot.com)

Selasa, 27 Juli 2010

KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI TUTOR DAN PELATIH








.




1KOMPETENSI KEPRIBADIAN

2.KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN ANDRAGOGIK

3. KOMPETENSI PROFESIONAL

4.KOMPETENSI SOSIAL

KOMPETENSI KEPRIBADIAN : KEMAMPUAN PERSONA

1. Kepribadian yang mantap

2. Kepribadian yang yang stabil

3 Kepribadian yang dewasa

4. Kepribadian yang arif

5. Kepribadian yang berwibawa

6. Kepribadian yang berakhlak mulia

7 Kepribadian yang dapat diteladani

Komptensi Pedagogik & Andragogik

1.Identifikasi kebutuhan pendidik

2. Perancang pendidikan

3. Pelaksana pembelajaran dengan partisipatif

4. Evaluasi pembelajaran bersama-sama dengan peserta didik

Kompetensi Profesional

1.Penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam

2. Memahami kurikulum materi paket B

3. Menguasai struktur metodologi keilmuannya

4. Penguasaan salah satu keterampilan (life skill)

5. Kemampuan membantu peserta didik dalam belajar

Kompetensi Sosial

1. Kemampuan berinteraksi secara efektif

2. Kemampuan bergaul dengan teman sejawat, peserta didik, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar

Kamis, 22 Juli 2010

PRINSIP PROFESIONALITAS TUTOR DAN PELATIH
















PRINSIP PROFESIONALITAS TUTOR DAN PELATIH
 Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idelaisme
 Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia
 Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas
 Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
 Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
 Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja
 Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesional secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat
 Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan
 Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan
PROFESI TUTOR DAN PELATIH HARUS MELIPUTI 4 KOMPETENSI
 KOMPETENSI KEPRIBADIAN
 KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN ANDRAGOGIK
 KOMPETENSI PROFESIONAL
 KOMPETENSI SOSIAL

Kamis, 15 Juli 2010

PROGRAM KEAKSARAAN SKB KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2010


Keaksaraan dasar merupakan bagian dari pendidikan non formal yang memberikan intervensi positif terhadap peningkatan kehidupan masyarakat. Suatu kenyataan yang ada di setiap wilayah, bahwa masyarakat tuna aksara umumnya hidup dalam keterbelakangan pengetahuan , sikap mental pembaharuan dan pembangunan serta keterampilan. Pada tahun 2009 penduduk buta aksara usia 15 tahun keatas berjumlah 8,3 juta orang (5,03 %) dan sebagian besar adalah perempuan.

Dengan adanya bantuan operasional penyelenggaraan keaksaraan dasar bagi SKB Kota Pangkalpinang, maka sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal untuk melayani kebutuhan masyarakat. SKB KOTA PANGKALPINANG menyelenggarakan program keaksaraan dasar, salah satunya berlokasi di Airitam, gang pelita RT. 11 dan RT.07 dengan warga belajar berjumlah 21 warga yang rata-rata berusia 25 tahun keatas. Lokasi pembelajaran di sebelah masjid Al-iman, yang sehari-harinya lokasi tersebut dipakai untuk kegiatan TPA sampai ashar, kemudian dilanjutkan kegiatan Keaksaraan dasar yang dilaksanakan hanya 2 hari yaitu selasa dan rabu, pembelajaran dimulai jam 15.30 - 17.30.

Selain itu juga SKB KOTA PANGKALPINANG menyelenggarakan program keaksaraan Usaha Mandiri di daerah Tua tunu Kecamatan Grunggang Pangkalpinang dengan warga belajar 11 orang yang usianya antara 30 -35 tahun.

Secara garis besar kegiatan keaksaraan dasar ini, dimulai dengan mengumpulkan warga pada bulan juni untuk membahas kapan, dimana, hari apa pelaksanaan keaksaraan dasar ini akan dilaksanakan. Setelah warga dikumpulkan, maka kita mulai dengan memberikan gambaran mengenai keaksaraan dasar itu apa dan apa itu sukma. Setelah warga paham, maka kita memberikan gambaran juga kepada tutor dan warga apa-apa saja kompetensi dasar yang harus diselesaikan di program keaksaraan dasar agar mereka bisa memperoleh SUKMA.

Selain itu setiap pertemuan selalu membuat catatan (jurnal ) dalam buku kemajuan kelas, sehingga bisa memantau perkembangan belajar. Kelebihan program keaksaraan dasar yang kita laksanakan di airitam ini, selain warga bisa belajar membaca, menulis,berhitung, mendengar, berbicara menggunakan bahasa Indonesia, warga belajar juga memperoleh bekal agama, sesuai kemampuan warganya,Sebagai tambahan ada pelajaran iqra dan ada pelajaran membaca alquran.

Pendekatan agama bagi warga belajar keaksaraan dasar ini sangat efektif, karena peserta keaksaraan dasar ini mayoritas adalah ibu rumah tangga, yang agamis, sehingga pendekatan dengan pengajian sangat efektif.Selain Warga belajar diberikan keterampilan, agar menambah pengetahuan dan bekal yang berguna. Agar bisa memperbaiki dan menambah penghasilan keluarga. Sehingga selain mengentaskan program belajar 9 tahun juga bisa meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

WORKSHOP TUTOR PAUD DI SKB KOTA PANGKALPINANG


Awal tahun ajaran baru tahun 2010/2011. SKB pangkalpinang mempersiapkan tutor PAUD SKB Pangkalpinang untuk menjadi tutor yang handal. Untuk mewujudkan tutor yang handal SKB Pangkalpinang melaksanakan workshop. Workshop tersebut dilaksanakan tanggal 5-6 Juli 2010.Workshop tersebut bertujuan
1. mereviu materi materi yang pernah di dapat tutor paud sebelumnya
2.Menambah informasi dan pengetahuan baru sesuai perkembangan terbaru di dunia pendidikan PAUD
3.Wahana evaluasi kegiatan pembelajaran PAUD pada tahun ajaran 2009/2010

Pendidikan PAUD SKB kota Pangkalpinang berbasis Beyond Centers and Circles Time ( BCCT ) atau "Lebih Jauh tentang sentra dan saat lingkaran ". Dalam pendekatan ini anak dirangsang untuk secara aktif untuk melakukan kegiatan bermain sambil belajar di sentra sentra pembelajaran .Seluruh kegiatan pembelajaran berfokus pada anak sebagai subjek "pembelajaran "Pendidik berperan sebagai motivator dan fasilitator.Pijakan yang diberikan sebelum dan sesudah bermain dilakukan dalam setting duduk melingkar sehingga di kenal dengan "saat lingkaran",Pijakan lainya adalah pijakan lingkungan ( keragaman lingkungan ).Anak di tuntut untuk bermain secara aktif dan kreatif di sentra sentra pembelajaran yang tersedia guna mengembangkan dirinya seoptimal mungkin

Kamis, 08 Juli 2010

SISTIM INFORMASI MANAJEMEN (SIM ) 2010


Pendataan program PNF untuk kota Pangkalpinang tahun 2010 sedang berlangsung.Rabu(7 Juli 2010) di adakan sosialisasi pendataan PNFI yang bertema kan optimalisasi pendataan wujudkan data yang akuntabilitas. Pendataan tersebut menggunakan instrumen lembaga dan rangkuman kecamatan. Program yang di data program mulai Januari 2009 hingga Desember 2009. Data tersebut akan di olah dengan program PADATI WEB. Target SKB Pangkalpinang bulan Agustus 2010 data sudah selesai dan sudah di kirim ke regional 1 PNFI Bandung.Untuk lembaga Kursus,Taman Bacaan Masyarakat (TBM ) PKBM bekerja sama dengan SKB Kota Pangkalpinang untuk melakukan pendataan tersebut (Semoga sukses dan target tercapai )

Senin, 21 Juni 2010

PENILAIAN HASIL BELAJAR


Penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kemajuan dan hasil belajar dalam ketuntasan penguasaan kompetensi.

Penilaian Hasil Belajar terdiri dari :

  1. Evaluasi tiap-tiap modul pelajaran yang meliputi:
    • Tugas mandiri
    • Tugas kelompok
  2. Evaluasi semester
  3. Evaluasi akhir kelas/kelompok
  4. Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK).

Penilaian akhir dapat diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Penilaian eksternal dapat digunakan sebagai pengendali mutu pendidikan seperti Ujian Nasional dan Tes Kemampuan Dasar.

Penilaian berorientasi pada :

  1. Acuan/patokan

Semua kompetensi perlu dinilai menggunakan acuan kriteria berdasarkan pada indikator hasil belajar. Penyelenggara program dan tutor menetapkan kriteriasesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.

  1. Ketuntasan Belajar

Pencapaian hasil belajar ditetapkan dengan ukuran atau tingkat pencapaian kompetensi yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai prasyarat penguasaan kompetensi lebih lanjut.

  1. Multi alat dan Cara penilaian

Penilaian menggunakan berbagai alat dan cara, yaitu tes dan non tes untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik.

  1. Kriteria Penilaian

Penilaian harus memberikan rasa adil terhadap semua peserta didik, terbuka bagi semua pihak, dan dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik. Hasil penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang pencapaian kompetensi peserta didik.